Rabu, 21 November 2012

Rela Berkorban



Di sebuah kota, ada seorang anak yang kehidupannya sangat tercukupi, dia sangat di manja sama kedua orang tuanya karna dia adalah anak semata wayang, nama anak itu Nicky.

Suatu hari, Nicky bertemu dengan seorang wanita yang selama ini di sukai olehnya, namun gadis itu tidak merespon sama sekali dengan perasaan Nicky, nama gadis itu Putri. Tapi Nicky masih terus saying walau dia sudah memiliki kekasih, dan status dia dengan Putri hanya sebatas teman curhat.

“eh .. Nick! Kira-kira Bagus suka nggak yaa di kasih jam tangan?”Tanya Putri.
“mungkin aja, karena semua orang pasti memerlukan jam untuk melihat waktu”jawab Nicky.
“kalau begitu, besok pulang sekolah kamu ikut aku beli jam tangan yaa ?”ajak Putri dengan memohon.
“tapi sebentar dech! Bagus itu siapa, dan apa hubungan kamu dengan dia! Lalu bagai mana dengan pacar kamu ?”Tanya Nicky.
“aku sudah putus, dan sekarang aku dekat sama Bagus. Dia itu satu kampus dengan kita”jawab Putri.

Esok harinya, saat Nicky berangkat ke kampus, dia melihat seorang Nenek-nenek sedang meminta-minta di lampu merah. Lalu Nicky menghampiri Nenek itu sambil mengasih semua uang jajan dia hari ini.

“terima kasih ya Nak, semoga tuhan membalas kebaikan kamu”ujar Nenek itu yang terlihat senang.
“amin, sama-sama Nek. Aku pergi dulu ya Nek”ujar Nicky yang kemudian pergi.

Saat sampai di kampus, Nicky sedikit sedih karna melihat Putri yang sudah bermesraan dengan cowok yang bernama Bagus. Walau begitu, Nicky masih tetap tabah untuk memendam perasaannya itu.

Bell masuk pun berbunyi, dan semua mahasiswa memasuki ruangan mereka masing-masing. Dan saat bell pulang berbunyi, semuanya langsung bergegas keluar dari ruangan, lalu Putri dan Nicky langsung pergi ke tempan yang mereka tuju, yaitu toko jam tangan.

“pilihin yang bagus donk Nick, kan kamu cowok, jadi tahu mana yang bagus ”ujar Putri.
“iya ini aku lagi liat-liat mana yang sekiranya bagus”kata Nicky sambil melihat-lihat semua jam tangan.

Setelah mereka menemukan jam tangan yang cocok, Putri langsung berpamitan untuk pergi ke salon, dan Nicky di suruh pulang duluan. Saat perjalanan pulang, sekitar pukul 19.00 WIB, Nicky melihat Nenek yang dia kasih uang tadi, dan Nicky sangat tersentuh dengan perjuangan Nenek itu untuk menghidupi kehidupannya.

Setelah sampai di rumah, Nicky langsung masuk kamar dan memikirkan sesuatu. Untuk saat ini dia tidak mau memikirkan Putri dulu, dia lebih focus mementingkan Nenek-nenek tadi.

Tapi Nicky sangat bingung harus berbuat apa dengan Nenek itu, karena sebenarnya Nicky ingin sekali menolong Nenek itu. Sampai akhirnya hamper setiap hari dia memberikan uang jajannya ke Nenek tua itu.

“kamu baik sekali Nak, setiap hari kamu mengasih saya uang. Apa kamu tidak kekurangan uang?”Tanya Nenek itu.
“oh nggak kok Nek, aku masih mempunyai simpanan uang kok”jawab Nicky, padahal dia rela tidak jajan hamper setiap hari.
“sekali lagi terima kasih ya Nak”kata Nenek itu yang terlihat senang.
“iya Nek, sama-sama”ujar Nicky sambil tersenyum.

Saat di kampus, Putri curhat ke Nicky soal Bagus yang ternyata sudah mempunyai tunangan, lalu dengan sekejab wajah Nicky langsung sumringah. Beberapa hari kemudian, Nicky dan Putri pergi ke salah satu toko buku di daerah Jakarta selatan untuk mencari buku yang saat ini sedang di gandrungi para remaja. Namun saat sampai di sana, Putri malah bertemu dengan seorang lelaki yang menurut dia lebih ganteng dari pada Bagus, dan ternyata itu teman Nicky sendiri.

“jadi dia teman kamu Nick?”Tanya Putri sambil nunjuk lelaki itu.
“iya .. dia itu teman aku di SMU dulu, nama dia Rizal”jawab Nicky.
“apa dia sudah punya pacar ?”Tanya Putri yang terlihat kepo banget.
“kepo banget sich kamu, kalau mau kenalan sama dia ntar biar aku kenalin”jawab Nicky.
“kamu seriusan? Jangan bohong lho yaa, seriusan kan ini?”Tanya Putri yang terlalu senang.
“iyaaaa”.

Esok harinya, Nicky dengan berat hati memperkenalkan Putri kepada temannya sendiri, namun Nicky harus tetap terlihat biasa-biasa saja dan sewajarnya saja di hadapan Putri dan Rizal.

“hay Zal! Gimana kabar kamu?”Tanya Nicky.
“baik, ada apa kamu nyuruh aku dating ke rumah kamu?”Tanya Rizal.
“aku mau ngenalin kamu sama temen aku, dia cantik kok kamu tenan aja”jawab Nicky.
“kok tumben, ada apa ini?”Tanya Rizal yang sedikit curiga, tapi kecurigaan itu hilang saat melihat Putri dating.
“hay semua”sapa Putri.
“ini yang mau kamu kenalin ke aku?”Tanya Rizal yang kelihatan senang sekali.
“iya, gimana! Cantik kan?” ledek Nicky.

Lalu Rizal dan Putri pergi ke sebuah restoran untuk makan malam bareng. Dan sebenarnya Nicky sedih dengan kelakuan Putri itu, namun rasa cintanya itu membuang rasa bencinya terhadap Putri.

“cintamu murahan, dan aku nggak suka sama prilaku kamu yang seperti itu. Tapi siapa aku? Aku bukan siapa-siapa bagimu, aku hanya kamu anggap sebagai teman biasa”ujar Nicky yang menggerutu sendiri.

Esok harinya, seperti biasa Nicky bertemu kembali dengan Nenek itu di dekat lampu merah, dan kali ini Nicky ingin sekali melihat rumah Nenek itu. Hari ini Nicky sengaja membolos untuk mengikuti Nenek tadi mengamen dan meminta uang di lampu merah, Nicky rela panas-panasan demi membantu Nenek tadi supaya penghasilannya banyak.


“panas banget yaa Nek, kok Nenek kuat panas-panasan sich Nek?”Tanya Nicky.
“harus dikuat-kuatin Nak, kalau tidak begitu, bagaimana Nenek bisa bertahan hidup”jawab Nenek itu.
“oh iya Nek! Kenalin nama saya Nicky. Dan Nenek telah membukakan hati saya untuk selalu melihat kebawah, setelah bertemu Nenek berkali-kali saya jadi tahu akan artinya hidup, dan saya tidak akan menyia-nyiakan hidup saya untuk berhura-hura”ujar Nicky kepada Nenek itu.
“saya juga bangga kepada mu Nak, ternyata di kota yang kejam ini masih ada orang yang seperti kamu”kata Nenek itu.
“perjuangan Nenek untuk kehidupan sehari-hari yang sangat berat, mengingatkan saya kepada para pahwalan yang telah berjuang menyelamatkan negara ini”kata Nicky.

Setelah pembicaraan itu, Nicky langsung di ajak kerumah Nenek tua itu, dan Nicky sangat kaget saat melihat rumah Nenek itu yang ternyata terbuat dari kardus. Nicky langsung menggelengkan kepala dan berkata’kasihan Nenek ini, dia sudah tua, tapi harus mencari uang untuk makan’.

Satu bulan kemudian, Nicky mendapat kabar kalau Mamanya masuk rumah sakit, dan dia sangat sedih akan kabar itu. Tapi untungnya, Mamanya tidak apa-apa, hanya saja terlalu capek dan harus banyak istirahat.

Esok harinya, Nicky memberanikan diri untuk berbicara kepada Ayahnya untuk meminta uang yang akan dia pergunakan untuk membantu Nenek tadi.

“tumben-tumbenan kamu minta uang, untuk apa dan kemana uang jajan kamu ?”Tanya Ayahnya.
“uang itu mau aku pakai buat bantu seseorang”jawab Nicky sambil menundukan kepala.
“mau bantu siapa kamu?”Tanya Ayahnya.
“seorang Nenek-nenek yang hidup gelandangan Yah, aku kasihan melihat hidup dia yang tidak layak seperti itu. Aku rela uang jajan aku di potong, asalkan Ayah kasih aku uang sekarang untuk menolong Nenek itu”jawab Nicky sekali lagi.
“kenapa kamu ngotot banget ingin menolong Nenek-nenek itu?”Tanya Ayahnya sekali lagi.
“karna Nicky sangat salut dengan perjuangan Nenek itu Yah, Nicky rela kok gak jajan selama satu bulan, asalkan Nenek itu bahagia”kata Nicky.

Setelah itu, Ayah Nicky member Nicky uang yang jumlahnya tidak sedikit, dan Nicky langsung pergi ke rumah kardus milik Nenek tua itu. Setelah sampai, tidak panjang lebar lagi, Nicky langsung memberikan uang itu atas nama sebagai sumbangat kepada Nenek tua itu, dan Nenek itu dengan sekejab langsung sujud syukur dan berterima kasih kepada Nicky.
Terima kasih banyak Nak, karna selama ini kamu telah banyak berbuat baik kepada Nenek”kata Nenek itu yang menangis haru.
“aku hanya sebagai pelantara saja Nek, tapi sebenarnya itu rejeki dari Tuhan”kata Nicky.

Beberapa hari kemudian, Rizal datang menemui Nicky untuk membicarakan soal Putri, tapi Nicky sudah tidak ingin ikut campur lagi soal apapun yang menyangkut pautkan tentang Putri.

“aku disini Cuma ingin bilang kalau kamu itu hebat”kata Rizal.
“maksud kamu?”Tanya Nicky yang terlihat bingun.
“sebenarnya kamu suka kan sama Putri, tapi kamu lebih milih diam dari pada melontarkannya”jawab Rizal.
“tahu dari mana kamu?”Tanya Nicky.
“semalam aku jenguk Mama kamu di rumah sakit, dan beliau bilang kalau kamu itu suka sama Putri”jawab Rizal.
“kok Mama bisa cerita ke kamu! Apa hubungannya coba”kata Nicky.
“Mama kamu bilang sich kalau aku ini adalah orang yang tepat untuk membuat kamu jadi lebih dekat lagi sama Putri”kata Rizal.
“sebentar dech, aku masih bingung”kata Nicky.
“nggak usah di pikirin, sekarang yang jelas gimana kamu bisa bilang ke Putri soal perasaanmu”kata Rizal.
“aku liat Putri lebih enjoy kalau berteman denganku, dari pada harus jadi kekasihku”ujar Nicky.
“mendengar cerita dari Mama kamu, aku jadi salut dengan pengorbanan cinta kamu ke dia”kata Rizal.
“aku rela ngelakuin apa saja, asalkan dia bahagia dan bisa tersenyum kepada ku”kata Nicky.
“apa perlu aku comblangin kamu sama dia”saran Rizal.
“nggak perlu, cukup dengan seperti ini saja aku sudah bahagia”kata Nicky.

Nicky memang mempunyai hati yang tulus dalam melakukan segala hal, dan dia rela berkorban asalkan orang yang dia sayangi bisa tersenyum dan bahagia. Nicky berharap suatu saat nanti ada anak muda yang bisa lebih perhatian kepada orang di sekitarnya, lebih-lebih terhadap orang yang dia sayangi.

karya: @VijayFPratama02


selesai